Selasa, 22 Maret 2011

terhindar dari ciuman becak





Sabtu pagi, saya mengantarkan dua putriku ke sekolah. Setengah jam jarak rumah kami dengan sekolah anakku. Sampai di depan sekolah, mereka bergegas masuk ke sekolah, karena memang waktu menunjukkan mendekati setengah delapan, batas gerbang sekolah ditutup. Anakku tidak terlambat.

Sambil menunggu anakku pulang, saya hendak menuju warung kopi yang berada di seberang. Wusssssssssh, baru selangkah kaki sebuah becak hampir menabrakku. hanya beberapa centi. yah hanya beberapa centi. Jalan itu satu arah, saya hanya memperhatikan kendaraan dari jalur yang benar. Becak itu jalan melawan arus dan hampir saja menabrakku. Tak ada peringatan, tak ada teriakan dari tukang becak. Becak itu melaju kencang seperti tidak punya salah hampir menabrak dan berjalan melawan arus. Alhamdulillah aku terhindar.

Pagi sebelum aku mengantar anak sekolah, sehabis sholat subuh, saya sempatkan untuk bersedekah 25 ribu perak. Dan karena itu aku terselamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar