Selasa, 15 Maret 2011

Dicium jariku

Di sebuah perempatan mobilku berhenti, karena lampu bangjo menyala merah. Seorang tua berhidung mancung, berkulit hitam karena sering terpanggang terik matahari. mengenakan topi seperti topi seorang buruh bangunan yang sudah lusuh dan jelek. Datang menghampiri. Mengetuk pintu. Menengadahkan tangan. Meminta. Kubuka jendela mobil. kusorongkan uang lima ribuan. terkejut hatiku, ketika dia mencium tanganku dan tak lupa mendoakan aku semoga selamat perjalanan dan banyak rizki. Aku terenyuh dan tersenyum padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar